image1 image2 image3

HELLO I'M RISDA C UTAMI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|THE STORY OF MY LIFE

Disaat Banyak Teman Dekat Menikah

Saya berusia 27 tahun ini, tidak  muda dan tidak tua pula menurut saya tapi banyak hal yang berubah dalam lingkup lingkungan, terutama lingkar pertemanan. Saya tidak memiliki banyak teman dekat yang menyebabkan masa dewasa muda ini terasa sepi. Semampu saya bisa bertemu dengan teman dekat saya tapi karena pekerjaan maupun urusan mereka, rasanya bertemu tidak semudah dulu. Belum lagi ketika satu per satu teman dekat telah menikah. Ya .. bukan saya membenci hal tersebut, saya turut bahagia dengan hal tersebut. Cuma rasanya seperti terenggut semua pertemanan, terlalu dramatis memang tapi ya cukup sedih sih.

Kalau sudah ber-drama begitu ujungnya selalu berpikir, "enak sekali mereka pekerjaan sudah oke dan sudah menemukan pasangan, sedangkan saya disini ya sendirian saja..." atau "ya begini begini saja dengan pekerjaan". Merasa tertinggal, banyak hal berubah pada teman-teman saya dan saya hanya berdiri di sini, lajang seperti biasa. 

Bagaimana saya tidak merasa tertinggal ketika semua orang di sekitar saya bergerak maju?


Dear yang merasa tertinggal,

Saya tinggal di ibu kota provinsi hampir satu dekade, dimana saya  menempuh pendidikan disini hingga mencari peruntungan di kota ini pula. Saya pun memiliki teman dekat dikota ini dan beberapa diataranya ada yang mendapatkan beasiswa diluar dan kembali kemudian menikah bahkan ada pula yang sudah memiliki dua anak balita.

Intinya adalah, tidak perlu mendapatkan pasangan atau memiliki kiddos untuk merasa ditinggalkan. Betapa menggangunya pikiran tersebut bukan? seolah-olah tahapan hidup itu lahir, belajar, bekerja menikah lalu memiliki anak.  Dan terus terang saja hal itu tidak menghormati rahmat nyata yang hidup dan bernafas di setiap sel, ketika ketidak sempurna dunia akan berjalan menjalar sampai ke setiap wajah sedih lalu kemudian melukis wajah tersenyum di atasnya. Ini seperti mencoba untuk memaksa seluruh alam semesta yang gila dan liar menjadi sesuatu yang kecil dan sederhana seperti permainan Candy Land.

Kamu mengatakan bahwa teman mu bergerak maju tanpa mu. Tapi ini bukan permainan papan (ular tangga). Mereka belum bergerak maju hanya dengan menikah atau memiliki anak. Faktanya bahwa begitu banyak orang percaya bahwa "menikah dan memiliki anak" adalah seperti mendarat di ruangan dengan roket ajaib yang mengirim kamu lebih dekat ke garis finish, ini mencerminkan betapa mendalamnya budaya-budaya kita.

Jadi, jangan merendahkan dirimu dengan menggunakan bahasa yang salah atau menceritakan kisah yang salah tentang hidupmu. Wanita sering melakukan ini karena budaya kita selalu menceritakan kisah reduktif yang tidak akurat tentang kita. Kamu melakukan hal yang sama setiap kali kamu mengatakan (atau berpikir, atau percaya) bahwa menjadi lajang berarti tertinggal. Saatnya untuk mengubah bahasa dan pola pikir kamu.

By the way, jika kamu diam-diam ingin menikah dan punya anak dan itu bagian dari masalah di sini, maka perhatikan baik-baik. Kamu tidak dapat memiliki kehidupan yang kamu inginkan jika kamu tidak jujur ​​pada diri sendiri. Cari tahu apa yang kamu inginkan dan kejar dengan sepenuh hati. 

Terlepas dari apa yang akhirnya kamu lakukan dengan hidupmu, Kamu harus menolak citra mu ini, sendirian, tertinggal dan berdebu. Kamu juga harus menyadari bahwa tidak ada yang lebih kesepian daripada orang yang baru menikah atau orang tua baru, namun harus berjauhan dengan pasangannya. Dan kamu dengan kehidupan lajangmu berfikir bahwa temanmu akan menghabiskan seluruh hidupnya selalu dengan pasangannya. Maksudku, ayolah, Tidak selamanya seperti itu.

Jadi, pertahankan persahabatanmu, bahkan saat kamu menyadari bahwa semuanya berubah sepanjang waktu dan sebagian besar di luar kendali mu. Tidak perlu sedih mendengar temanmu akan menikah karena yang dibutuhkan pengantin wanita adalah temannya yang berani menentang kebijakan aneh sebuah pesta yang hampir tidak mampu ia lakukan. Namun, begitu bulan madu usai, bersikap tegaslah tentang seberapa besar arti persahabatan bagimu. Beri tahu temanmu bahwa kamu ingin bertemu bayi mereka lebih awal, datang dengan makanan, menjadikan dirimu seorang bibi favorit, jika itu yang kamu inginkan. Bersikap realistis, tetapi bicaralah. Kamu bukan seorang pengemis yang kesepian. Kamu masih baik-baik saja, dan pertemanan tetap terjaga itu yang penting.

Mungkin ada pula yang mengatakan, saya mungkin berjuang terlalu keras untuk beberapa pertemanan saya, mencoba memastikan bahwa tidak ada yang akan berubah ketika perubahan tidak bisa dihindari. Saya meromantisasi pertemanan lama yang tidak lagi berfungsi. Saya berharap teman-teman yang sangat berbeda untuk berteman satu sama lain. Saya sudah mendorong dan mendorong teman-teman saya. Saya juga mengamuk dan merajuk dan merasa tertinggal.

Saya harap kamu mulai memahami betapa sulitnya hal itu, karena memiliki teman baik dan tidak merasa diabaikan membutuhkan banyak kerja keras dan kedewasaan. Kamu harus tahu itu. Kamu harus tahu cara tetap terbuka untuk mendapatkan teman baru setiap saat, dan Kamu harus tahu cara memaafkan teman lama, dan kamu juga perlu tahu kapan harus menyerah dan berjalan pergi. Kamu perlu belajar bagaimana tidak berharap terlalu banyak dari setiap teman. Kamu perlu belajar bagaimana orang mengalami malam yang buruk atau bahkan tahun yang sibuk. Kamu perlu tahu cara meminta apa yang kamu inginkan dan kamu perlu mendengar orang dengan jelas ketika mereka mengatakan "Saya tidak bisa mengaturnya" atau "Saya akan mencoba." Tetapi kamu juga perlu mendengar ketika mereka mengatakan, dengan cara mereka sendiri, "Saya tidak yakin kamu layak untuk saya." kamu perlu memeriksa diri sendiri dan bertanya, "Apakah itu layak untuk kamu?"

Pendapat pribadi saya adalah di usia dewasa orang tidak menganggap persahabatan orang dewasa cukup serius. Jadi saran terbaik yang bisa saya berikan kepada kamu di bidang persahabatan adalah menjadi seorang sahabat yang setia dan sejati kepada orang lain dan untuk memastikan bahwa ketika kamu menemukan teman yang baik, stabil, sejati, Kamu memegang orang itu sangat dekat dan memberi tahu mereka seberapa sering kamu sangat menghargainya. Orang seperti itu langka dan berharga.

Balik lagi ketujuan, kamu hanya perlu memperbaiki cara kamu memandang diri sendiri. Saat saya berhenti meminta maaf untuk diri saya sendiri dan mulai menumbuhkan minat dan keinginan pribadi saya, berupa hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan apa yang harus disetujui atau dianggap mengesankan oleh orang lain, saya menjadi jauh lebih santai.

Kamu harus mendefinisikan kembali seperti apa "bergerak maju" itu bagimu. Hanya menikah dan memiliki anak belum tentu bergerak maju. Menjadi lajang dan tidak memiliki anak tidaklah stagnan. Cari tahu apa yang terasa bergerak maju ke arah mu (saat sendiri!) kemudian rangkulah dan miliki, serta nikmati dengan segenap hatimu. Kamu adalah penulis kisah hidupmu. Maka lemparkan papan permainan yang manis dan sederhana itu ke luar jendela, dan belajar untuk menghargai rahmat yang hidup dan bernafas di setiap sel yang nyata di ketidak sempurna dunia ini.

Be grateful.


Share this:

CONVERSATION

1 komentar: