image1 image2 image3

HELLO I'M RISDA C UTAMI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|THE STORY OF MY LIFE

Balada Anak Sulung


Saya terlahir menjadi anak sulung, tidak menyalahkan takdir yang berlajan pada saya. Seperti kebanyakan orang, menjadi anak sulung adalah hal yang bisa menyenangkan karena perhatian orang tua akan sepenuhnya tertuju pada mu sebelum saudara – saudara mu lahir.


Dan saya rasa urutan kelahiran seorang anak sangat mempengaruhi kepribadian dan kehidupannya menjelaskan bagaimana urutan kelahiran dapat menjadi salah satu faktor utama yang membentuk perkembangan kepribadian pada anak usia dini. Urutan kelahiran memiliki dampak yang kuat pada emosi, perilaku dan perkembangan kepribadian anak-anak. Dengan nasib seorang anak dilahirkan ke tempat tertentu dalam keluarga, dan dari posisi ini, ia akan memiliki pengalaman emosional yang unik. Setiap tempat dalam urutan memiliki kelebihan dan tantangannya.

Anak sulung menikmati cinta dan perhatian orangtuanya yang tak terbagi untuk jangka waktu tertentu, dan sering kali mendapat manfaat emosional dari pengalaman ini, bisa muncul perasaan dicintai dengan rasa aman dan percaya diri. Ini akan membantunya keluar ke dunia dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Anak yang lahir pertama menemukan dirinya berada di pusat perhatian di dalam keluarga. Jika anak itu cukup beruntung tidak memiliki saudara lain, ia akan mengembangkan sifat kepribadian yang tepat layaknya anak manja. Namun hal menarik yang terjadi pada anak sulung dan yang membentuk sifat kepribadiannya sepenuhnya adalah dia tiba-tiba mendapati dirinya dicopot oleh adik yang mencuri perhatian darinya.

Bagaimana pencopotan membentuk sifat-sifat kepribadian anak sulung. Hal pertama yang terjadi ketika anak tertua kehilangan perhatian yang biasa atau merasa bahwa adiknya lebih disukai darinya adalah bahwa ia mengembangkan kecemburuan. Dalam kebanyakan kasus, anak sulung akan cemburu pada adik-adiknya karena mereka adalah alasan ketidakberuntungannya (menurut interpretasinya sendiri). Ketika anak sulung itu tumbuh, sifat kepribadiannya akan berkembang ke arah yang berbeda.

Ketika saudara mu lahir ke istimewaan mu berkurang, dengan secara automatis kamu harus merelakan berbagi mainan pakaian atau apa pun yang dulu hanya kamu yang memiliki. Ini sangat dialami sekali oleh saya, pada saat itu proses ini sangat berat untuk saya karena, 7 tahun saya sendirian dan sekarang memiliki adik. Protes, kesal dan merasa dibedakan saya alami di usia 7 tahun. Saya  merasa cemburu karena perhatian dan perhatian khusus yang didapat adik kecil ku, merasa terganggu karena yang lebih muda (adik) cenderung mengacaukan apa pun yang saya lakukan, dan kesal karena saya umumnya dituntut untuk berperilaku lebih baik dan melakukan lebih banyak untuk keluarga. Namun, salah satu pengalaman paling positif yang saya terima sebagai anak pertama, adalah mengasuh adik. Pengalaman ini memperluas kemampuan saya untuk mencintai dan menjadi peka terhadap kebutuhan orang lain.

Namun, anak sulung juga menghadapi beberapa tantangan emosional yang sulit di tempatnya. Orang tuanya yang belum berpengalaman dan pengasih, sering memiliki harapan yang sangat tinggi untuknya. Orang tua sangat ingin agar anak sulung mereka sukses. Sebagai hasil dari keinginan ini, mereka orang tua sering mengatur mikro dan mengkritik setiap gerakan yang dia lakukan.

Tahapan selanjutnya dalam persoalan nyata menjadi seorang anak pertama adalah ketika menentukan sekolah, serasa saya merupakan model desain pertama yang mereka ciptakan terkadang orang tua yang menyetir dan menentukan bahkan untuk urusan nilai sekolah pun  berharap desain pertama ini harus sempurna agar menjadi roles model untuk saudara-saudara lainya.

Hal ini mengakibatkan, anak sulung dapat merasa sangat tertekan untuk berhasil dan menjadi seorang perfeksionis, sering menyamakan cinta dengan kesuksesan.

Proses kehidupan selanjutnya adalah bagaimana anak pertama bertahan mengatasi masalah pertengkaran orang tua nya, bukan pilihan dia ditakdirkan paling awal dewasa dan mengetahui segalanya lebih awal. Berusaha memahami keluh kesah orang tua akan kehidupannya karena terkadang anak pertamalah yang menjadi tempat curhat orang tua.  Bukan untuk meniadakan sosok anak kedua atau ketiga dalam sebuah keluarga, hanya saja menjadi kakak pertama bukan persoalan yang mudah memahami takdirnya sebagai anak yang paling di tertuakan di lingkungan keluarga.

Berikut adalah beberapa contoh sifat kepribadian yang mungkin dikembangkan anak tertua:

  • Kemampuan kepemimpinan yang baik: Jika anak tertua berkembang dengan cara yang tepat, ia akan mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang baik seperti kemampuan untuk memimpin orang lain. Ini terjadi karena dialah yang biasanya diberi tugas memimpin adik-adiknya
  • Anak tertua biasanya bertanggung jawab: Anak tertua biasanya adalah orang yang bertanggung jawab yang merupakan kebalikan dari bagaimana saudara bungsu itu. Dia belajar sifat baik itu karena diberi tugas untuk bertanggung jawab atas saudara-saudaranya.
  • Ciri Kelahiran Pertama yang Buruk: Jika Anak Pertama tidak berkembang dengan baik, ia mungkin mulai percaya bahwa ia akan selalu berada di posisi kedua dan bahwa seseorang akan selalu disukai darinya. sifat kepribadian seperti itu dapat mencegah anak pertama dari mengembangkan hubungan yang sukses. Beberapa anak sulung mulai selalu curiga bahwa pasangan hubungan mereka selingkuh, sementara beberapa anak sulung lainnya ditarik secara sosial untuk mencegah masa lalu terulang kembali (menemukan bahwa orang lain lebih disukai daripada mereka).


Ciri-ciri kepribadian yang dikembangkan pertama kali dapat diubah. Berita baiknya adalah bahwa bahkan jika anak pertama yang lahir memiliki sifat kepribadian yang buruk, seperti rasa tidak aman, kecemburuan yang berlebihan atau bahkan inferioritas, ia masih dapat mengubahnya. Psikologi individu didasarkan pada kenyataan bahwa sifat-sifat kepribadian kita dikembangkan sebagai hasil dari pengalaman masa lalu kita dan salah satu dasar utama bahwa psikologi individu dibangun di atasnya adalah bahwa apa pun yang dipelajari dapat dipelajari. Jika kamu adalah yang pertama lahir dan jika kamu tidak menyukai beberapa sifat kepribadian kamu maka jangan khawatir, perubahan masih sepenuhnya mungkin asalkan memahami dan mempelajarinya untuk berubah.

Anak pertama yang menganalsis keadaan dan menjalani takdirnya menjadi anak pertama dalam keluarga akan berusaha sekeras tenaga untuk menjadi apa yang orang tuanya inginkan, menjadi kakak yang baik bagi adik nya dan berusaha untuk menekan egonya. Namun terkadang ada kakak tertua yang lelah akan posisi takdirnya sehingga lebih memilih untuk mementingkan egonya, menghindar dari keluarga dan bertengkar hebat dengan orang tua atau adik-adiknya. Cukup dimengerti saja bahwa mereka yang seperti itu karena sebetulnya memerlukan perhatian sesuai dengan usianya dan ada kemungkinan untuk berubah.


Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua yang saya kutip dari https://www.psychologytoday.com untuk membantu setiap anak dengan aturan kelahiran mereka dan untuk tumbuh dengan perasaan sama-sama dicintai dan percaya diri.

Untuk Anak sulung:

  • Hindari menekan anak sulung Ayah/Bunda untuk menjadi sempurna dan menunjukkan cintanya tanpa syarat. (98% benar-benar cukup baik.)
  • Yakinkan dia bahwa Anda memiliki cukup cinta untuknya dan bayi Ayah/Bunda yang baru.
  • Perlihatkan foto dan videonya dari semua perawatan yang Ayah/Bunda berikan untuknya dan bayi yang baru lahir.
  • Bantu dia untuk mendapatkan privasi ketika dia perlu bermain dengan seorang teman, dengan mengatur tanggal bermain atau kegiatan khusus untuk anak yang lebih kecil.
  •  Dorong anak sulung Ayah/Bunda untuk berbicara tentang kemarahan atau kecemburuan yang ia miliki tentang adiknya. Ini adalah emosi normal dan lebih baik baginya untuk tidak menyimpannya di dalam.


Saya di sini akan berbicara sebagai anak; Bahwa kami anak pertama memang di anggap paling tua lebih cepat mandiri dan dewasa tapi kami masih butuh perhatian . Kami anak pertama memang di anggap contoh untuk adik-adik tapi kami pun manusia masih salah dan belajar dari kesalahan dan bukan model yang sempurna. Kami anak pertama di buat agar menjadi desain model yang berhasil tapi kami pun bisa memilih untuk menjadi apa agar kita bisa berhasil. Kami anak pertama perlu sadar dan perlu paham bahwa kami perekat pertama sebuah keluarga.

Share this:

CONVERSATION

3 komentar: